SULBARTERKINI.COM, Mamuju — Puluhan massa yang mengatasnamakan Laskar Pancasila Sulawesi Barat menggelar aksi unjuk rasa, Senin (10/2/25).
Massa ini gabungan dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mamuju, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Mamuju, Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI), BEM IKB Stikes Fatimah Mamuju, BEM Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Unika Mamuju dan BEM Stain Al-Azhari Mamuju.
Mereka melakukan long march dari titik aksi di Jl. Ahmad Kirang menuju Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Barat.
Setelah itu, mereka bertolak ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Mamuju. Lalu menuju Anjungan Pantai Manakarra.
Dalam aksi ini, sebanyak 5 poin tuntutan yang mereka layangkan, antara lain;
1. Mendukung kemerdekaan Palestina;
2. Menolak segala bentuk pikiran dan gerakan Intoleran yang berpotensi ada di Kabupaten Mamuju;
3. Meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum kiranya melakukan penanganan dan pencegahan di tengah-tengah masyarakat;
4. Infiltrasi ke dunia pendidikan akan adanya potensi gerakan di Kabupaten Mamuju;
5. Penguatan kolaborasi pemerintah, akademisi, lembaga, media dalam dunia media sosial;
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Ali Akbar mengatakan, bahwa aksi ini dilaksanakan menyikapi fenomena yang terjadi pada tanggal 2 Februari 2025 lalu. Dimana, adanya sekelompok orang yang melakukan pawai di beberapa Kota di Indonesia dengan mengunakan atribut organisasi yang telah dibubarkan pemerintah.
Kejadian tersebut, kata dia, membuat sejumlah OKP yang tergabung dalam Laskar Pancasila melakukan atensi akan adanya potensi gerakan yang sama di Kabupaten Mamuju
“Untuk itu kami meminta kepada pemerintah agar melakukan pelarangan terhadap seluruh aktivitas yang berbau organisasi eks Hizbutthahrir Indonesia,” tegas Ali Akbar.
Hal senada diungkapkan Ketua PMII Cabang Mamuju, Refli Sakti Sanjaya. Ia menyampaikan penolakan terhada organisasi apapun yang bertolakbelakang dari ideologi Negara.
“Kami menolak akan adanya aktivitas organisa-organisasi yang memiliki paham yang bertentangan dengan sila-sila Pancasila,” ungkapnya.
