Sulbarterkini.com,MAMUJU–Kabupaten Mamuju Tengah telah genap berusia 10 Tahun. Tepat pada hari ini, Rabu (14/12), Mateng menginjak usianya yang ke 10 tahun sejak dimekarkan melalui sidang pleno di DPR RI 2012 silam.
Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-MATENG) sebagai organisasi kemahasiswaan, juga menaruh harapan serta melayangkan kritik yang bersifat membangun terhadap kinerja pemerintah seiring beranjaknya usia bumi Lalla’ Tassisara’.
“Kita berharap pemerintah mampu meningkatkan taraf kehidupan dengan memaksimalkan sumber daya manusia serta sumber daya alamnya, sebab itu adalah faktor penting dan fundamental, berkaitan dengan itu maka kami meminta perbaikan kualitas di bidang pendidikan, baik itu pengajaran maupun tenaga pendidiknya. Sebab, peningkatan SDM dan pemanfaatan produktivitas pembangunan akan menjadi sumber untuk kemajuan bangsa, serta akan menjadi asset utama dalam membangun daerah,”pungkas Ketua IPM Mateng, Masril, saat dikonfirmasi Sulbarterkini.com, Rabu (14/12).
Refleksi perjalanan kabupaten termuda di Provinsi Sulawesi Barat ini, dimata IPM Mateng masih menyisakan banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah.
Salah satu contoh disampaikan Masril terkait nasib warga transmigrasi gelombang ke II dengan jumlah 70 kepala Keluarga, sebagian masih mengalami permasalahan terkait lahan usaha.
“Seharusnya ada solusi terkait permasalahan tersebut. Kami IPM menilai, program-program yang digemborkan oleh pemerintah itu belum
sesuai dengan realitas di masyarakat hari ini. Kami juga meminta pemerintah bisa fokus dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di Kabupaten mamuju tengah, sebab ini tentunya sebagai upaya bagaimana kita memajukan daerah sekaligus meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Mamuju Tengah,”tegasnya.(msd)