Sulbarterkini.com,Mamuju – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Mamuju, dr Sita Harit Ibrahim menjadi narasumber pada kegiatan Forum Peningkatan Kualitas Pelayanan KB di Faskes Bersama Mitra Kerja. Di kesempatan itu, dr Harit membawakan materi Kebijakan dan Strategi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Kegiatan yang digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Mamuju tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Bupati Mamuju, Senin (19/8/2024). Kegiatan ini dibuka langsung Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi.
Kegiatan ini dihadiri puluhan bidan Puskesmas Pembantu (Pustu), Posyandu dan tenaga kesehatan (nakes) serta sejumlah perwakilan rumah sakit di Mamuju.
“Di sini tadi saya sebagai narasumber, peningkatan pelayanan KB, terutama pada KB jangka panjang, seperti implan, ayudi,” kata Kadinkes Mamuju dr Sita Harit kepada wartawan usai kegiatan.
Ia menjelaskan berdasarkan pemaparan Bupati Mamuju bahwa pengguna KB tahun ini belum mencapai target. Ia pun berharap jumlah akseptor KB tahun ini bisa lebih banyak yang juga menjadi salah satu upaya mencegah stunting.
“Disebutkan ibu bupati pencapaian targetnya masih rendah, maka diharapkan tahun ini bisa bagus,” terangnya.
dr Harit menambahkan pihaknya juga akan terus memberikan edukasi terkait penggunaan alat kontrasepsi ke masyarakat. Dia juga memastikan pemasangan KB aman.
“Itu saya kira, kami akan terus melaksanakan edukasi dan mengajak kepada masyarakat. Kepada pasangan bisa memanfaatkan layanan-layanan KB yang ada dan tidak usah meragukan akan banyak komplikasi, karena metode-metode yang sekarang jauh lebih bagus dari yang sebelumnya, dan aman,” jelanya.
Target 1.400 Akseptor KB
Dalam kegiatan ini, Bupati Mamuju Sitti Sutinah menyampaikan jika tahun ini Pemkab Mamuju menargetkan 1.400 orang akseptor pengguna kontrasepsi.
“Kalau kita lihat targetnya 1.400 sekian orang, ini menjadi pekerjaan rumah khususnya Dinas KB untuk menggenjot kegiatan pelaksanaannya tahun 2024 ini,” kata Sutinah.
Sutinah menyebut, dari target tersebut, hingga saat ini DPPKB Mamuju telah memperluas jangkauan pengguna alat kontrasepsi sebesar 743 orang atau sebesar 54,8 persen. Angka ini terus bertambah hingga Desember mendatang yang diperkirkan mencapai target.
“Ini tugas kita semua untuk terus mendorong masyarakat untuk melaksanakan program ber-KB, karena salah satu faktor tingginya angka stunting itu adalah tingginya angka kelahiran dan pasangan usia muda dengan jarak kehamilan yang begitu dekat,” terangnya.
(Adv)