SULBARTERKINI.COM,MAKASSAR-Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Barat, H. Haeruddin, yang tergabung dalam Panita Khusus (Pansus) Ranperda Pemajuan Kebudayaan DPRD Provinsi Sulawesi Barat, melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (17/4/2025).
Anggota DPRD Sulbar dari partai Golkar tersebut menjelaskan, kunjungan kerja ini dilaksanakan dalam rangka menggali penyelenggaraan pemajuan kebudayaan di daerah itu.
“Kunjungan ini dilakukan sebagai upaya dalam memperkaya substansi Ranperda tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan,”terang Haeruddin.
Anggota pansus lainnya yang turut hadir dalam kegiatan itu, di antaranya Samsul Samad, Gusrinaldy, Daud Tandi Arruan, Arwi, Fadhily, Haeruddin dan Sabar Budiman, Jalaludin.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Pansus DPRD Sulbar diterima Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Disbudpar Sulsel Purmawati.
“Kunjungan kami ini juga bertujuan mendapatkan masukan dan berbagai pengalaman dalam penyusunan Ranperda tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan yang telah dilaksanakan Disbudpar Sulsel,” tambahnya.
Pada pertemuan antara Pansus DPRD Sulbar dengan Disbudpar Sulsel itu, membicarakan berbagai aspek, terutama terkait objek pemajuan kebudayaan yang telah ditetapkan.
Begitu juga dengan upaya pelestarian warisan budaya, serta bagaimana menginventarisir budaya-budaya yang ada di masyarakat untuk dikembangkan dan dicatat sebagai warisan budaya.
Kunjungan ke Disbudpar Sulsel kata Haeruddin dilakukan sebagai upaya dalam memperkaya substansi Ranperda tentang Penyelenggaraan Pemajuan Kebudayaan.
“Juga diharapkan ranperda yang sementara dibahas ini dapat lebih komprehensif dalam upaya memajukan serta dapat menjawab tantangan dalam pelestarian kebudayaan di masa mendatang,” terangnya.
Ia berharap, kunjungan itu dapat memperkuat hubungan antar-provinsi dalam upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
“Kebudayaan yang ada di Sulbar dan Sulsel memiliki kesamaan dan hubungan yang erat, walaupun dengan istilah dan bahasa yang berbeda. Hal ini akan menjadi bahan dan referensi kami dalam menyusun dan merumuskan kebijakan dalam pemajuan kebudayaan,”tutupnya.(ADV)