Sulbarterkini.com,MAJENE–Puluhan pemuda dari Lembaga Independen Gerakan Rakyat (Lingkar), menggelar aksi dalam momentum memperingati 744 hari pasca bencana gempa 6,2 SR, di tugu Durian, Kecamatan Malunda, Majene, Sabtu (28/1).
Mereka menggelar aksi dalam bentuk pembagian mawar, pembakaran lilin dan teaterikal penaburan bunga di foto Bupati dan Wakil Bupati Majene Andi Syukuri Tammalele dan Aris Munandar.
Lingkar dalam aksinya mengangkat tema, 744 Hari Pasca Gempa 6,2 Rumah Kita Bisa Apa?. Mereka juga membentang kain sepanjang 15 meter berisi pesan “Tuhan, Kami Butuh Rumah.”
“Dari keseluruhan skenario kegiatan tersebut, menyampaikan sebuah isyarat bahwa ada hati yang sakit, mereka yang masih tinggal di lokasi pengungsian di hunian yang tidak layak huni. Kami berduka atas matinya perhatian, rasa empati dan peduli, matinya ide dan gagasan, matinya kebijakan dari pemegang kunci perhatian dan kebijakan, Yaitu Bupati Dan Wakil Bupati dalam hal penanganan dan penyelesaian dana stimulan tahap kedua,” Direktur Lingkar Muhammad Syahril, Senin (30/1).
Lingkar berharap banyak kalangan dan kelompok, mulai melingkar merenungi dan merasakan dari rasa yang dialami korban gempa. Sampai saat ini, hingga melahirkan sebuah ide dan gagasan yang cemerlang untuk menyelesaikan polemik ini.
“Dan yang paling penting dari harapan kami, Pemda, BPBD, Pansus mulai kembali melingkar (duduk bersama) membicarakan dan menyelesaikan dana stimulan secepatnya,” tutupnya.(rls/red)