SULBARTERKINI.COM, Jakarta — Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah dalam penyusunan Masterplan Produktivitas Nasional yang digagas oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Senin (6/10/2025) di kantor APINDO.
Dokumen strategis ini ditargetkan akan diluncurkan pada 7 September 2025 sebagai langkah penting dalam memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.
Dalam proses penyusunan tersebut, APINDO turut berpartisipasi aktif melalui kehadiran Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO, Bob Azam, dan Ketua Bidang Perdagangan APINDO, Anne Patricia Sutanto, dalam diskusi bersama Perwakilan Asian Productivity Organization (APO), Mr. Indra.
Turut hadir pula selaku perwakilan dari Komite Pengupahan Bidang Ketenagakerjaan Dwi Sukma Saputra dan Henry S. Wibowo, Project Manager Office Bidang Ketenagakerjaan APINDO Joko Baroto serta Anggota Komite Industri Logam dan Alat Transformasi Bidang Industri Manufaktur APINDO Yui Hastoro.
Masterplan ini diharapkan menjadi arah kebijakan nasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, dengan target kenaikan produktivitas nasional sebesar 4 persen. Strategi utama yang akan dijalankan mencakup penguatan human capital, deregulasi kebijakan, serta peningkatan kesadaran sosial produktif guna menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kompetitif, inovatif, dan inklusif.
Sebagai bagian dari forum, APINDO menekankan pentingnya pembelajaran dari berbagai negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Jepang, yang telah berhasil mendorong produktivitas melalui penerapan performance-based wages, efisiensi regulasi, serta investasi besar pada pengembangan sumber daya manusia.
APINDO juga mendorong agar sektor padat karya, UMKM, serta industri tekstil dan furniture mendapat prioritas dalam kebijakan produktivitas nasional. Dukungan kebijakan yang adaptif dan ramah investasi dinilai penting agar sektor-sektor tersebut dapat terus tumbuh sekaligus menyerap tenaga kerja secara luas.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan mitra internasional seperti APO dan Korean Development Agency, peningkatan produktivitas diharapkan dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global dan transformasi digital yang semakin cepat.