Sulbarterkini.com,MAMUJU–Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru, bekerjasama dengan Kemendikbudristek melalui Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), menggelar Workshop Kurikulum Merdeka di Aula Hotel Grand Mutiara Mamuju, Minggu (23/7/2023).
Workshop yang dihadiri puluhan tenaga pendidik ini, dibuka langsung oleh Ratih Megasari Singkarru. Turut pula hadir Plt. Kepala Puskurjar, Kemendikbud RI Zulfikri Anas, Kepala Bidang SMA Disdikbud Sulbar Muhammad Faezal, Anggota DPD RI asal Sulbar Andri Prayoga Singkarru, serta Pengembang Kurikulum Pusat dan Pembelajaran Kemendikbudristek Arie Tristiani selaku pemateri.
Dalam kesempatan itu, Ratih Megasari Singkarru menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kemitraan Komisi X dengan Kemendikbudristek sebagai upaya mendorong implementasi Kurikulum Merdeka.
“Alhamdulilah kalau di Sulbar sih sudah cukup merata sosialisasinya, tinggal implementasinya dikencangkan lagi. Tapi pada prinsipnya, saya dengar guru-guru merasa termudahkan kerjanya dengan kurikulum ini, karena banyak perampingan materi dan lain sebagainya, apalagi esensi dari pada kurikulum merdeka ini kan untuk mengeksplor kemampuan serta daya kreatifitas baik itu dari guru dan murid,”terang Ratih Megasari Singkarru.
Terlepas dari itu, Ratih mengatakan jika pihaknya telah berupaya untuk mendorong kualitas pendidikan di Sulbar dengan menyalurkan beasiswa melalui program PIP. Program tersebut diharapkannya mampu memutus mata rantai dari prefalensi Anak Tidak Sekolah (ATS) yang masih tinggi di Sulawesi Barat.
“Alhamdulilah saya ditempatkan di Komisi X yang dimana memang kami bermitra dengan kementrian pendidikan dan upaya yang sudah saya lakukan, part-off komisi sepuluh di Sulbar adalah sudah memperjuangkan bantuan beasiswa. Harapannya dengan anggaran itu bisa memutus angka anak putus sekolah, karena memang prinsip dari pada pembagian beasiswa ini adalah membantu anak tidak mampu untuk mengenyam pendidikan. Selama periode kami, kurang lebih ratusan ribu anak kita yang dapat, Alhamdulillah jalan empat tahun ini mungkin sekitar dua ratusan,”tambah putri Hendra S Singkarru ini.
Ditempat yang sama, Plt. Kepala Puskurjar, Kemendikbud RI Zulfikri Anas menjelaskan, jika pihaknya terus mensosialisasikan Kurikulum Merdeka ke daerah-daerah, dengan menghimpun kemungkinan kendala yang ada. Kurikulum yang berfokus untuk meningkatkan kualitas layanan kepada peserta didik ini, menjadi alat bagi guru untuk memudahkan pelayanan kepada siswa agar siswa berkembang sesuai dengan potensinya.
“Kami sedang menghimpun masukan-masukan dari lapangan, kira-kira kendalanya apa, karena prinsip kita, kurikulum ini, disusun dan dirancang sesederhana mungkin. Sehingga bisa diterapkan dalam situasi seminim apapun. Jadi kita sedang menghimpun apa-apa kendalanya, misal amisasinya masih rumit, kita sederhanakan, kemudian materi pelajaran yang masih banyak, kita rampingkan lagi,”urai Zulfikri.
Usai pembukaan kegiatan, Zulfikri Anas pun memberikan plakat dari Kemendikbud RI kepada Ratih Megasari Singkarru dan Kepala Bidang SMA Disdikbud Sulbar Muhammad Faezal. Workshop pun dilanjutkan dengan sesi materi dan tanya jawab yang di isi oleh Arie Tristiani.(*/red)