SULBARTERKINI.COM,MAMUJU–Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), dr Sita Harit Ibrahrim mengungkap sejumlah program pencegahan stunting. Di antaranya pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri, pemantauan kondisi ibu hamil hingga pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak.
Hal itu disampaikan dr Sita Harit saat menjadi pembicara di TVRI Sulbar dalam program Bincang Malaqbi ‘Upaya Menekan Angka Stunting di Mamuju’ pada Selasa (28/5/2024). dr Sita awalnya memaparkan soal pentingnya gizi bagi anak untuk mencegah stunting.
“Memang ruang pencegahan, penurunan angka stunting ini memang selain dari intervensi berbagai hal, yang penting adalah masalah gizi, karena penting dalam masa periode emas kehidupan itulah gizi itu dibutuhkan,” kata dr Sita.
dr Sita kemudian memaparkan sejumlah program Dinkes Mamuju dalam pencegahan stunting. Di mulai dari memantau kondisi ibu hamil hingga melahirkan.
“Jadi kami di Dinas Kesehatan telah menjalankan beberapa program yang dengan sasaran mulai dari sejak ibu hamil sampai melahirkan, kemudian ke balitanya sampai kepada pada saat dia berumur nanti 2 tahun,” terangnya.
“Untuk ibu hamil kami menjaga dengan selain edukasi-edukasi kepada mereka disertai dengan pemeriksaan-pemeriksaan, begitu juga dengan pembagian tablet tambah darah pada saat kunjungan di Posyandu,” tambahnya.
Selain itu, pihaknya melakukan skiring kesehatan hingga USG. Dia menyebut pemeriksaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan di tiap Puskesmas.
“Selain itu, kita juga ada skrining-skrining kesehatan ibu hamil pada saat mereka pemeriksaan, kemudian juga memantau kehamilannya dengan perkembangan bayinya, USG yang dilakukan dokter-dokter di Puskesmas,” jelasnya.
dr Sita melanjutkan, pihaknya juga memberikan edukasi terkait pentingnya pemberian asi eksklusif bagi bayi yang baru lahir selama 6 bulan dan ASI lanjutan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih. Selain itu, Dinkes Mamuju juga memberikan PMT bagi balita yang sudah bisa mengonsumsi makanan.
“Kemudian kalau sudah melahirkan bayinya kita dengan pengawasan teman-teman Posyandu bersama dengan kader yang di sana seperti pemberian PMT, atau sebelumnya kita beri edukasi pemberian ASI eksklusif, kemudian saat sudah bisa mengonsumsi makanan kita berikan dengan PMT. Selain susu ibu, juga dengan PMT, kita dengan Dinas Ketahanan Pangan juga bekerjasama untuk memenuhi kondisi gizi pada balita tersebut,” paparnya.
Di sisi lain lanjut dr Sita, pihaknya juga memiliki program untuk memastikan kondisi gizi remaja putri. Ia menyebut pihaknya rutin memberikan vitamin tablet tambah darah bagi remaja putri di setiap sekolah SMP hingga SMA di Mamuju.
Menurutnya, fase remaja merupakan fase subur sehingga kesehatan harus diperhatikan. Pemberian TTD kata dia, akan bermanfaat untuk mencegah anemia, menunjang fase tumbuh kembang, menambal kebutuhan zat besi, menjaga kemampuan berpikir, menjaga daya tahan tubuh dan investasi kesehatan jangka panjang.
“Jadi pada saat fase remaja atau subur, kita sudah perhatikan berbagai hal bagaimana gizinya. Dalam hal ini seperti pemenuhan untuk mencegah anemia pada remaja putri, jadi sudah dijalankan program pemberian tablet vitamin (penambah darah) yang dilaksanakan setiap minggu. Itu nama programnya ada Miss Glowing. Jadi kita turun ke sekolah, di SMP drngan SMA untuk memberikan vitamin, itu tiap minggu,” imbuhnya.(adv)