Sulbarterkini.com, MAMUJU–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mamuju, menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan stakholder pemilu, TNI-Polri dan sejumlah pimpinan partai politik di Mamuju, Rabu (8/2).
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan deklarasi damai anti politisasi SARA, politik identitas, ujaran Kebencian dan Hoaks pada Pemilu 2024 mendatang.
Ketua Bawaslu Mamuju, Rusdin, menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari program bawaslu yang senantiasa berupaya mendorong dan menciptakan pemilu dengan damai.
“rakor ini penting dan dibutuhkan dalam mewujudkan iklim pemilu yang sehat. Mungkin beberapa catatan dan evaluasi di Pemilu 2019 senantiasa coba kita perbaiki sehingga beberapa hal baik itu iringan-iringan politisasi SARA, politik identitas dan ujaran kebencian dan hoaks, ini bisa kita urai dan minimalisir sehingga pemilu ini bisa tercipta dengan damai,”pungkas Rusdin.
Tentunya kata Rusdin, dibutuhkan peran semua pihak, utamanya partai politik sebagai peserta pemilu untuk mengedukasi masyarakat melalui pendidikan politik agar tidak mudah terprovokasi dengan issu-issu yang tidak jelas kebenarannya.
Bukan hanya Bawaslu saja, tentu dukungan dari Parpol, TNI/Polri sangat kita harapkan. Saya optimis jika di Mamuju ini senantiasa tercipta pemilu yang aman dan damai. Deklarasi ini merupakan komitmen untuk menjaga Pemilu damai dan menjadi bagian dari bahan sosialisasi bawaslu jika kita sudah bertekad menjaga pemilu ini dengan damai,”Harap Rusdin.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan sesi diskusi yang di isi oleh sejumlah narasumber, diantaranya Ketua PWI Sulbar Naskah M Nabhan yang membawakan materi terkait filter pemberitaan media massa. Kemudian Ketua KPU Hamdan Dangkang terkait pelaksanaan dan penyelenggaraan sejumlah tahapan pemilu yang sedang berjalan, dan peran kepolisian dalam hal ini disampaikan Kasat Intelkam Polresta Mamuju AKP Bayu Aditya Yulianto.(msd)