SULBARTERKINI.COM, Mamuju —
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Barat menyambut revisi kualitas 25 indikator kematangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Organisasi Perangkat Dserah (OPD) Pemprov Sulbar.
Pemprov Sulbar membagi Pola kerja digitalisasi menjadi dua segmen, Pertama, SPBE utama makro Pemerintah Provinsi dikerjakan Dinas Kominfo bersama 11 OPD terkait dengan target output; terbangunnya ekosistem dan Satu Data/Informasi provinsi berbasis panduan dan ukuran pada 47 indikator SPBE nasional.
Kedua, SPBE pendukung secara mikro digarap seluruh unit kerja/sektor di OPD dengan keluaran berupa layanan publik dan internal pemerintahan berbasis elektronik berdasarkan pada 25 indikator SPBE OPD. Indikator tersebut disusun sebagai turunan dan mendukung pencapaian indikator SPBE nasional.
Dengan memperhatikan segmen kedua tersebut, maka Kepala Dispora Sulbar, Safaruddin Sanusi DM menyambut dan bergerak cepat memerintahkan Kepala Bidang Layanan Kepemudaan, Karnoto untuk berkoordinasi dengan Dinas Kominfo.
Koordinasi dilakukan terkait dengan aplikasi Sistem Informasi Layanan Kepemudaan yang akan dibangun pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga, salah satu gagasan inovasi Sistem Informasi Kepemudaan (SIPEMUDA) yang telah diseminarkan beberapa waktu lalu.
Peningkatan kualitas kematangan dan kemajuan penerapan serta merespon perkembangan kebijakan digitalisasi nasional dan program prioritas yang diperintahkan oleh Penjabat Gubernur Prof Zudan Arif Fakrulloh yaitu digitalisasi tata kelola pemerintahan, perlu adanya pedoman penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi SPBE perangkat daerah Pemprov Sulbar.
Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Sulbar, Karnoto yang telah mempresentasikan Inovasinya menyampaikan bahwa SIPEMUDAĀ dibangun dengan tujuan agar dapat memberikan informasi aktifitas, jenis organisasi, potensi, pendidikan dan pelatihan, keterlibatan dalam kemasyarakatan sosial, budaya, ekonomi, dan wirausaha bagi Pemuda (usian 16 sampai dengan 30 tahun).
Secara makro, kata Karnoto, SIPEMUDA bertujuan sebagai profil kepemudaan Sulawesi Barat, role model dalam mengefektifkan pembinaan, dan sebagai instrumen kebijakan dan sekaligus ukuran kesuksesan pembangunan kepemudaan
“Juga sebagai bahan Identifikasi kegiatan dalam mendukung peningkatan IPP Sulawesi Barat,
sebagai refrensi kabupaten atau stake holders yang lain dalam membuat dan menyusun program kegiatan serta kebijakan untuk peningkatan kapasitas pemuda,” pungkasnya.