SULBARTERKINI.COM, Mamuju — Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sulawesi Barat kembali melakukan Bimbingan Teknis dan pemantapan bagi calon penerima Bantuan Sosial Kelompok Usaha Bersama (Kube).
Kegiatan ini digelar di Hotel Malaqbi Mamuju, Senin (20/11/23), dan dihuka langsung oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat, Drs. H. Muhammad Rahmat Sanusi.
Hadir juga sebagai narasumber; Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosole Provinsi Sulbar, Andi Idham Halik, perwakilan Pimpinan Bank BPD Sulselmem, serta ratusan peserta calon penerina Bansos Kube se Sulbar.
Mereka adalah kelompok yang sebelumnya telah memasukkan proposal ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat.
Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Sulbar, Andi Idham Halik, mengatakan Bimtek ini bertujuan agar mereka para penerima dapat memanfaatkan bantuan KUBE ini dengan baik dalam rangka meningkatkan kualitas hidup atas usaha mereka.
“Dan Bimtek ini untuk memastikan bagaimana agar mereka memanfaatkan dana tersebut, kemudian mempertanggungjawabkannya,” kata Idham.
Setelah bantuan diberikan, kata dia, maka akan ada model pertanggungjawaban yang diberikan oleh kelompok terkait dengan kesesuaian permohonan melalui proposal kelompok itu dengan pemanfaatannya.
“Jadi ada materi juga, kemudian kami menjelaskan kepada mereka agar paham betul bahaimana model pertanggungjawabannya,” ujar Idham.
Sementara, Kepala Dinsos Sulawesi Barat, Drs. H. Muhammad Rahmat Sanusi mengatakan, Kube ini dibentuk oleh sekelompok masyarakat yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial RI, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup anggotanya melalui usaha.
“Dan kelompok usaha ini terdiri dari 5 kepala keluarga hingga 10 kepala keluarga yang telah bekerja sama membangun usaha,” sebutnya.
Menurut Rahmat, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Barat setiap tahunnya menganggarkan Bantuan Sosial Kube yang tersebar di seluruh Kabupaten di Sulawesi Barat.
“Bantuan sosial adalah bantuan yang diberikan berupa uang, barang atau jasa kepada seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat miskin, rentan dan kurang mampu terhadap resiko sosial,” katanya.
Karena itu, kata Rahmat, keberadaan Kube diharapkan menjadi solusi untuk mengurangi permasalahan kemiskinan ekstrem dan dapat membantu pengendalian inflasi daerah.
“Saya berharap Kube yang telah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Sosial dapat memanfaatkan bantuannya untuk mendukung aktivitas kemampuan berusaha kelompok.
Bantuan dikelola dengan baik sehingga modal yang telah di berikan oleh pemerintah dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya,” jelasnya.
Rahmat mengingatkan, bantuan ini tidak diperkenankan untuk belanja yang sifatnya komsumtif, sehingga modal usaha dapat meningkat.
“Harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujar Marasa, sapaan akrab Rahmat Sanusi.
Rahmat menambahkan, pada anggaran pokok Tahun 2023, pihaknya telah menyalurkan sebanyak 193 Kelompok atau sebesar Rp. 2.250.000.000,-
“Kami perlu sampaikan bahwa bantuan Kube pada anggaran perubahan tahun 2023 sebanyak 148 kelompok atau sebesar Rp. 1.670.000.000, yang tersebar di 6 Kabupaten dengan jumlah bantuan bervariasi antara Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) hingga Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) setiap kelompoknya. Dan pencairan Bantuan Sosial KUBE anggaran perubahan tahun ini dilakukan melalui rekening kelompok yang disalurkan langsung oleh Bank BPD Sulselbar Cabang Mamuju,” kunci Rahmat.