SULBARTERKINI.COM, Mamuju – Cabang Olahraga (Cabor) Dayung diakui sebagai olahraga yang memiliki tantangan yang cukup besar dan beresiko. Sehingga, dibutuhkan keterlibatan berbagai stakeholder.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, saat menyampaikan laporan pada pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung tingkat Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar Daerah (PPLP/D) dan Sekolah Khusus Olahraga (KSO) resmi dibuka, Minggu (23/6/24).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Dr. Bahtiar Baharuddin di Jl. Arteri Mamuju.
Menurut Safaruddin, Cabir Dayung berbeda dengan cabor lainnya. Apalagi, Sulbar sebagai tuan rumah peetamakali, dan tidak memiliki lapangan atau arena tempat pelaksanaan Kejurnas.
“Tapi berkat kerja keras semua pihak, alhamdulillah persiapannya hanya 15 hari dan dapat kita laksanakan. Dan tempat yang pas adalah di laut Jl Arteri ini. Semua terlibat, mulai dari Pemprov, Polda, Korem 142 Tatag, Polairut, Lanal Mamuju, BMKG, Basarnas, dan institusi lainnya,” jelas Safaruddin.
Meski demikian, mantan Sekretaris DPRD Sulbar itu mengaku, pelaksanaan Kejurnas Dayung antara PPLP/D dan SKO se Indonesia ini dapat berjalan dengan baik.
“Kita berharap semua berjalan dengan baik, mohon doa dari seluruh masyarakat Sulbar,” harap Safaruddin.
Mantan Kadiskominfo Sulbar ini juga berharap, melalui event Kejurnas Dayung yang dipusatkan di Sulbar dapat berdampak signifikan pada ekonomi Sulbar.
“Begitu banyak orang yang datang di Sulbar, hotel-hotel penuh, pelaku UMKM juga kita persilahkan membuka di arena lomba Dayung. Insya Allah dampaknya pada ekojoki sangat besar,” ujarnya.
Sekadar diketahui, peserta pada Kejurnas Dayung ini sebanyak 245 atlet dari 20 PPLP/D dan SKO se Indonesia yang akan bertanding merebut gelar juara di beberapa kategori lomba.
Event ini akan berlangsung selama 5 hari, Minggu hingga Jumat, 23 – 28 Juni 2024.
(Adv)