Sulbarterkini.com,MAMUJU–KPU RI telah menetapkan nomor urut partai politik peserta pemilu 2024. Uniknya, nomor urut dari Partai Gelora dan Partai Keadilan Sejatera (PKS) justru berdampingan atau berurutan.
Sesuai Perrpu Nomor 1 Tahun 2022, PKS sebagai partai parlemen memutuskan untuk tetap memakai nomor urut 8. Sementara Partai Gelora yang tergolong sebagai partai baru, dalam undian mencabut nonor urut 7.
Di momen itu, Partai Gelora yang dibentuk oleh sebagian mantan pengurus PKS, justru memperlihatkan kemesraan, dimana Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Ketum Partai Gelora Anis Matta berdiri bersama. Situasi persaudaraan yang cair dari kedua partai ini nyatanya juga berlaku sama di kepengurusan wilayah Provinsi Sulawesi Barat.
“Alhamdulilah kalau kami di PKS semua partai adalah sahabat kami, dan mitra kami memperjuangkan hak-hak masyarakat, termasuk Gelora yang bisa dibilang saudara yang lebih muda dari kami, kami bersahabat,”ucap Ketua DPW PKS Sulawesi Barat, Yuki Permana, saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (15/12).
Selain itu, Yuki Permana juga mengakui, jika pihaknya menyambut baik atas resminya partai Gelora menjadi partai politik peserta pemilu.
“diliat dari pembentukan partainya dan beberapa atau sebagian besar pengurus gelora adalah mantan pengurus PKS, Alhamdulilkah kami bersahabat semua dengan mereka, saya dan pak Hajrul itu sahabat, boleh dikata saudara dekat begitu, kami senang sekali teman-teman Gelora bisa masuk jadi peserta pemilu,”tambah Yuki.
Senada dengan itu, Ketua DPW Partai Gelora Sulawesi Barat, Hajrul Malik juga mengakui jika hubungan partai Gelora dengan PKS baik-baik saja. Antara Gelora dan PKS kata Hajrul, hanya berbeda dari segi pandangan berpolitik.
“Alhamdulillah saya secara pribadi dan teman-teman di gelora, situasi dengan teman-teman di PKS itu sangat bagus, saya bahkan sering silaturahmi dengan pak Yuki, Syamsuddin, pun diluar parpol saya punya organisasi bersama dengan beliau-beliau itu.Hampir notabene pengurus-pengurus teras PKS itu kita masih silaturahmi, jadi ini hanya pandangan politik saja yang berbeda,”tutur Hajrul.
Ia menambahkan, Gelora pada prinsipnya berkawan dengan semua partai, tak terkecuali PKS. Soal nomor urut yang berurutan antara kedua partai tesebut, Hajrul menilai secara kebetulan didekatkan oleh takdir.
“bagi kami di Gelora, PKS itu tidak ada hal yang prinsip untuk mengurangi pergaulan dan persaudaraan atau menganggap berbeda, tidak, apalagi dengan nomor tujuh dan delapan itu takdirnya berurutan. Saya kira semua partai politik harus ikut mencerdaskan masyarakat, kita harus turun memberikan edukasi politik yang baik, utamanya menghindari adanya polarisasi di masyarakat,”kuncinya.(msd)